NamaIndang Endang Seni Jaranan|Para Bopo atau Pawang Jaranan Wajib Tau Nama Indang Yang Di UndangSalam Rahayu kinasih,salam seduluran dari saya Ki Pamungkas
SeniJaranan Kediri adalah jenis kesenian kuda lumping mulai muncul sejak abad ke-11 di Wengker atau Ponorogo yang diciptakan oleh Raja Ponorogo pada masa itu, tepatnya pada tahun 1045 masehi, seusai bunuh dirinya puteri Daha atau Kediri.. Sejarah. Jaranan Kediri berkembang di Kediri karena banyak warok Ponorogo yang mengambil bocah kecil dari Madiun, Tulungagung, Trenggalek, dan Kediri yang
NamaNIP Sub Bidang View; 1: Dr. H. AHMAD SYAUKANI, M.Si. 19740422 199303 1 001: Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Banten ENDANG MULYANA, S.Sos: 19721010 199403 1 008: Seksi Prestasi dan Penghargaan
Sepertihalnya dengan nama Endang Suci Rahayu, mungkin juga nama tersebut memiliki arti lain dari asal bahasa yang berbeda pula. Share. Tweet. Share. No. Nama Kelamin Asal Arti Nama; 1. Endang: Perempuan: Jawa: diambil dari nama putri seorang begawan yang memiliki perilaku mulia: 2. Endang: Perempuan: Jawa: tenang: 3. Endang: Laki-laki: Sunda:
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. ilustrasi Salah satu lagu anak dan termasuk tembang dolanan adalah lagu Jaranan. - Kids, salah satu lagu anak dan termasuk tembang dolanan adalah lagu Jaranan. Lagu Jaranan berasal dari Jawa Tengah. Biasanya lagu Jaranan digunakan untuk mengiringi permainan. Lirik lagu Jaranan menggunakan bahasa Jawa. Jaranan dalam bahasa Indonesia berarti bermain kuda-kudaan. Di samping itu, lagu Jaranan hingga saat ini masih sering dinyanyikan, lo. Pada artikel ini GridKids akan membahas tentang lirik, terjemahan lagu Jaranan, dan maknanya. Lirik Lagu Jaranan Jaranan... Jaranan, Jarane jaran teji Sing numpak ndoro Bei Sing nggiring poro abdi Jrek jrek nong, jrek jrek gung Jrek jrek turut lurung Baca Juga Lirik dan Makna Lagu 'Jaranan' dari Provinsi Jawa Tengah Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
AdaHobi, Tari Jaranan – Apakah anda tahu apa itu tari jaranan? Tari jaranan adalah nama dari salah satu tari tradisional khas daerah Provinsi Jawa Timur. Tarian ini sudah berumur ratusan tahun dan ditampilkan oleh para penari yang menunggangi kuda berbahan bambu. Diambil dari cerita masyarakat yang telah berkembang, tari jaranan bercerita tentang pernikahan antara Klono Sewandono dengan Dewi Songgo Langit. Sedangkan para penari yang menunggangi properti kuda pada saat menampilkan tari jaranan adalah rombongan prajurit yang mengiringi pernikahan tersebut. Sejarah Tari Jaranan Untuk anda yang penasaran tentang sejarah tari jaranan berasal dari mana dan bagaimana ceritanya, mari kita simak sampai selesai pembahasan sejarah singkat tari jaranan berikut ini. Asal Usul Dari Mana Tari Jaranan Berasal? Tari jaranan berasal dari daerah Provinsi Jawa Timur yang keberadaannya sudah ada pada tahun 1041 sejak abad ke 10 Hijriah. Awal keberadaan tari ini bersamaan dengan masa kejayaan Kerajaan Kahuripan yang saat itu terbagi menjadi dua bagian yaitu timur dan barat. Bagian timur di ibukota Kahuripan yang kini meliputi Lamongan, Surabaya, Pasuruan, Lumajang, Malang ditempati Kerajaan Jenggala. Sedangkan bagian barat di Ibukota Dhahapura yang kini meliputi Kediri, Ponorogo dan Madiun yang ditempati Kerajaan Panjalu. Ada versi cerita yang berbeda dalam sejarah tarian jaranan ini. Diambil dari salah satu cerita yang melegenda di masyarakat tari jaranan menceritakan tentang pernikahan antara Klono Sewandono dan Dewi Songgo Langit. Kemudian penari yang menggunakan properti kuda pada saat menampilkan tariannya, merupakan gambaran dari rombongan prajurit berkuda yang mengiringi pasangan pengantin dari Kediri ke Wangker atau Ponorogo. Banyak Pria yang Melamar Dewi Songgo Langit Awal mula cerita, di Kediri ada ada wanita cantik jelita bernama Dewi Songgo Langit yang merupakan putri dari Raja Airlangga. Di zamannya ada banyak pria yang berusaha melamarnya sehingga sang raja mengadakan sayembara. Rata-rata pria yang melamar Dewi Songgo Langit memiliki kesaktian dan kekuatan yang tinggi. Namun sang Dewi sebenarnya hanya ingin bertapa saja dan tidak ingin menikah. Mengetahui hal tersebut, Raja Airlangga kemudian memaksa Dewi Songgo Langit untuk menikah. Hingga pada akhirnya sang Dewi mau untuk menikah, namun dengan syarat bagi yang melamar dan bisa membuat kesenian yang belum ada di Pulau Jawa maka dia mau jadi istrinya. Asal Mula Cerita Tari Jaranan Beberapa orang yang melamar putri dari Raja Airlangga ini berasal dari beberapa daerah. Seperti dari Blitar ada Toh Bagus yang merupakan utusan Singo Barong, dari Wangker ada Klono Sawendono, dari Pesisir Kidul ada Kalawraha yang merupakan seorang adipati, kemudian dari Blitar lagi ada empat prajurit. Semua pelamar kemudian mengikuti sayembara di Kediri yang diadakan Dewi Songgo Langit. Bahkan ada pelamar yang ketika menuju ke Kediri saling bertemu, namun sebelum sampai di Kediri mereka sudah bertengkar terlebih dulu. Sesampai di Kediri, para pelamar melakukan sayembara dan akhirnya dimenangkan oleh Klono Sewandono dari Wangker yang mengalahkan Singo Ludoyo utusan Singo Barong. Dalam kekalahannya Singa Ludoyo meminta agar tidak dibunuh oleh Klono Sewandono dan disetujui. Namun Klono Sewandono meminta syarat agar Singo Barong ikut mengiringi acara pernikahannya denga Diwi Sangga Langit menuju Wengker. Dalam iringan pernikahan itu diiringi oleh kuda-kuda yang dalan bahasa jawa jaran-jaran dengan alunan musik terompet dari bambu dan kenong dari besi. Fungsi Tari Jaranan Ada beberapa fungsi dari tari jaranan ini, seperti sebagai pertunjukkan, acara ritual maupun fungsi estetika lainnya. Dari beberapa fungsi itu masih ada penjabaran yang perlu kita ketahui. 1. Fungsi Pertunjukkan Dalam segi pertunjukkan, biasanya diadakan sebagai acara pentas hiburan pada masyarakat seperti ketika peringatan hari kemerdekaan, maulud nabi, tahun baru islam. 2. Fungsi Ritual Dalam fungsi ritual bisa kita ketahui dalam acara-acara seperti pernikahan, kelahiran, khitanan, syukuran dan bersih desa. Makna Tari Jaranan Dari semua fungsi yang ada di penjelasan sebelumnya, sebenarnya memiliki dasar makna dan tujuan yang sama. Seiring berkembangnya tari jaranan di masyarakat, tarian ini dianggap menjadi simbol dalam mempersatu masyarakat Indonesia. Ditambah lagi dengan dimaknai energi positif pada tari kesenian ini, bertujuan untuk menjaga bangsa agar aman dari marabahaya. Karena sebagai simbol untuk pemersatu bangsa, guyub rukun menjadi ciri khas bagi para penikmat dan pelaku kesenian ini. Selain itu rasa bangga dan kehormatan dapat dirasakan oleh pelaku masyarakat yang bisa menampilkan tarian ini. Serta menjadi hiburan bagi masyarakat yang menyaksikan tari jaranan ini. Jumlah Penari Tari Jaranan Berapa jumlah penari dalam tari jaranan? jumlah penari dalam tari jaranan biasanya sekitar 4 orang, 8 orang sampai 12 orang. Hal itu karena tergantung lokasi yang digunakan untuk mementaskan tari jaranan kuat menampung berapa orang. Gerakan Tari Jaranan Dalam seni tari tradisional jaranan, terdapat beberapa gerakan yang bisa kita ketahui dan pelajari. Apa saja jenis gerakan tari jaranan itu? berikut penjelasannya! 1. Bukak Kalangan Bukak Kalangan merupakan gerakan yang dilakukan sebelum pertunjukan dimulai. Pada bagian gerakan ini dilakukan oleh pawang sebagai pemimpin pertunjukkan. Dalam arena pertunjukkan, sang pawang membawa cambuk yang dihentakkan ke permukaan tanah sambil mengelilingi arena pertunjukkan. Gerakan itu melambangkan sebuah perlindungan dari segala gangguan baik dari kalangan manusia maupun makhluk gaib. 2. Tari Jaranan Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa tarian ini dilakukan oleh 4 sampai 12 orang yang jumlahnya menyesuaikan dengan lokasi yang digunakan. Saat melakukan gerakan ini diperlukan 2 jenis kuda yang memiliki warna berbeda yaitu hitam dan putih. Dalam pementasan gerakan ini ada 3 adegan yang ditampilkan Adegan pertama, semua penari masuk ke arena pentas seolah mereka laksana prajurit yang keadaannya siap untuk berperang. Adegan kedua, semua penari yang sebagai prajurit berkuda itu seolah melawan penari yang beradegan sebagai barongan/macan dan celeng. Adegan ketiga, semua penari yang menjadi prajurit menjadi krida yang menggambarkan yang telah berhasil melewati segala rintangan. 3. Tari Barongan/Macanan Setelah tari jaranan usai maka muncul penari yang memakai kostum macan. Kostum macan ini dalam masyarakat memiliki simbol negatif. 4. Tari Celengan Untuk menunjukkan tanda berakhirnya pentas maka penari yang memakai kostum babi akan masuk ke arena pentas dengan diiringi musik. Penari ini melambangkan energi positif, hal tersebut memiliki pesan supaya selalu ingat akan kehidupan mendatang yang secara etimologi celeng dimaknai nyelengi atau menabung. Pola Lantai Tari Jaranan Ada beberapa pola lantai tersendiri pada tari jaranan ini, umumnya pola lantai yang diterapkan seperti berikut 1. Pola Panjer Papat Pola panjer papat dilakukan penari dengan posisi berada di empat sudut yang berbeda. 4 pola sudut ini menggambarkan keempat sudut arah mata angin yang menjadi pusat kehidupan atau panjer. Secara dalamnya arti panjer itu adalah kemampuan pada diri manusia yang harus tetap ingat kepada Sang Pencipta Allah SWT. 2. Pola Prapatan Pola prapatan merupakan pola gerakan saling bertukar tempat satu sama lain. Hal tersebut menggambarkan bahwa manusia harus melakukan pergerakan dalam hidupnya. Makna dalamnya harus saling bersatu antara manusia satu dengan yang klainnya dalam bantu membantu dan tolong menolong. 3. Pola Puteran Pola puteran adalah gerakan penari yang berjalan mengitari area tari seolah sedang berputar mengitari kiblat. Hal itu melambangkan bahwa manusia dalam kehidupannya haruslah seimbang. 4. Pola Lanjaran Pola lanjaran adalah gerakan penari yang posisinya berada pada satu garis lurus. Pola ini memiliki makna persatuan dan kesatuan dalam kehidupan manusia baik dalam segi rohani dan batin. Baca juga Tari Serimpi Berasal dari Mana? Simak Penjelasan Berikut Alat Musik Iringan Tari Jaranan Ada beberapa alat musik dalam mengiringi tari jaranan, beberapa alat musik itu diantara lain adalah 1. Kenong Kenong adalah alat musik yang termasuk ke dalam jenis gamelan jawa. Alat musik ini berfungsi sebagai pengisi akor atau harmoni menentukan batas-batas gatra serta menegaskan irama pada saat memainkan gamelan. 2. Kendhang Kendhang merupakan salah satu alat musik instrumen yang memiliki fungsi sebagai pengatur irama. Cara menggunakan alat musik ini membunyikannya dengan tangan tanpa alat bantu lainnya. 3. Gong Gong adalah salah satu alat musik tradisional yang cukup terkenal di Asia Tenggara maupun Asia TImur. Pada zaman dulu fungsi gong bukanlah sebagai alat musik, melainkan digunakan sebagai tanda di medan perang. 4. Kempul Terompet Kempul Terompet merupakan salah satu alat musik yang terbuat dari kuningan dan terdapat kayu untuk tempat kempul. Sedangkan cara memainkan alat ini dengan cara dipukul pada bagian yang menonjol keatas yang bentuknya seperti punuk unta seperti memainkan bonang. 5. Kecer / Kecrik Kecer adalah alat musik tradisional yang terbuat dari bahan setangkup logam yang pada bagian tengahnya berbentuk cembung sebagai tali pengikat penggerak dan bagian pinggirnya berbentuk bulat maupun persegi delapan. Properti Tari Jaranan Properti yang digunakan dalam tari jaranan adalah kumpulan alat-alat perlengkapan yang dikenakan penari atau area pentas ketika pertunjukan berlangsung. Secara umum properti tersebut meliputi 1. Kuda Lumping Kuda lumping merupakan properti yang terbuat dari anyaman bambu sehingga berbentuk kuda. Untuk menjelaskan bahwa itu kuda maka sing pengrajin menggunakan cat untuk menggambar dan menghiasi anyaman bambu tersebut agar lebih indah. Selain itu biasanya pengrajin juga memberi rumbai-rumbai dari kain yang lembut untuk rambut dan buntut kuda lumping. Sehingga bentuk kuda lumping lebih terlihat unik dan menarik. 2. Cambuk atau Pecut Cambuk pecut adalah alat yang biasanya digunakan untuk mengendalikan hewan ternak seperti sapi, kuda dan kerbau. Biasanya hewan hewan itu dikendalikan atau digunakan sebagai transportasi dan teman bekerja. Bahan yang digunakan untuk membuat pecut ada yang berasal dari akar pohon yang lentur dan kuat dan ada juga dari susunan benang yang dianyam. 3. Selendang Selendang merupakan salah satu pakaian tradisional khas Indonesia dari bahan kain yang bentuknya panjang serta memiliki motif batik diujungnya. Biasanya pakaian ini dikenakan oleh para perempuan dalam kesehariannya. 4. Parang Parang merupakan senjata tajam yang bahan dasarnya besi, digunakan sebagai alat potong kayu ketika dikebun atau hutan. 5. Gelang Kaki Gelang kaki adalah aksesoris yang biasa dikenakan pada pergelangan kaki. Dengan menggunakan aksesoris ini penari mampu terlihan unik dan indah pada setiap gerakannya. 6. Gelang Tangan Pada tarian ini aksesoris lainnya adalah gelang tangan yang berfungsi juga sebagai properti dalam memperindah gerakannya. 7. Ikat Kepala Biasanya ikat kepala yang dikenakan oleh penari jaranan terbuat dari kain batik tradisional. Pada umumnya kain itu berwarna hitan dengan corak batik kuning keemasan. Tata Rias dan Busana Tari Jaranan Dalam mengenakan busana, para penari harus melewati pertimbangan busana seperti apa yang akan dipakai. Karena busana yang dipakai mengikuti tema, latar belakang serta spirit tari jaranan yang akan ditampilkan. Seiring berkembangnya tari jaranan di Indonesia khususnya Jawa TImur, hiasan kepala mengikuti motif relief candi-candi di Malang, Blitar, Kediri dan Tulungagung. Untuk desain make up menyesuaikan emosi latar belakang tarian yang hendak ditampilkan dengan tambahan properti yang dibawakan. Jika ada hal lain biasanya menyesuaikan dengan adat budaya dari setiap daerah yang menarikan tarian ini. Baca juga Tari Ketuk Tilu, Tarian Adat Khas Jawa Barat !! Jenis-jenis Tari Jaranan Di Indonesia perkembangan tari jaranan kian meluas, hingga hampir disetiap daerah memiliki tarian ini dengan ciri khasnya masing-masing. Sehingga ada beberapa jenis tari jaranan yang perlu kita ketahui sesuai dari asal daerahnya. Berikut ini beberapa jenis tari jaranan yang bisa anda ketahui 1. Jathil Reog, Ponorogo 2. Jaranan Thek, Ponorogo 3. Jaranan Kediri, Kediri 4. Jaranan Sentherewe, Tulungagung 5. Jaranan Turonggo Yakso, Trenggalek 6. Jaranan Buto, Banyuwangi 7. Jaranan Dor, Jombang 8. Jaran Sang Hyang, Bali 9. Jathilan Dipenogoro, Yogyakarta dan Jawa Tengah 10. Jathilan Hamengkubuwono, Yogyakarta dan Jawa Tengah 11. Kuda Lumping Seruni Putro, Palembang 12. Jaran Kencak, Lumajang 13. Jaran Jenggo, Lamongan Sebagai penerus bangsa alangkah baiknya kita tetap melestarikan peninggalan leluhur kita ini, agar kita tidak kehilangan identitas dan tau asal usul kita sebagai bangsa Indonesia. Demikian artikel yang bisa AdaHobi sajikan, jika ada yang mau didiskusikan atau ditambahkan mengenai tari jaranan ini silahkan isi di kolom komentar.
JAKARTA, - "Jaranan" merupakan lagu daerah berbahasa Jawa. Lagu ini berasal dari Jawa Tengah. Jaranan artinya bermain juga Lirik dan Chord Lagu Anak, Wheels on the Bus - Raffi Berikut ini lirik lagu "Jaranan" Jaranan jaranan jarane jaran TejiSing numpak Mas Ngabehi, sing ngiring para abdiJrek jrek nong, jrek jrek gung jrek ejrek turut lurungGedebuk krincing gedebuk krincing thok thok gedebuk jedherGedebuk krincing gedebuk krincing thok thok gedebuk jedher Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
0% found this document useful 0 votes5K views5 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes5K views5 pagesNama IndangJump to Page You are on page 1of 5 Kded kldkg Mkldkg JdrdkdkHfmc Ndt`wdsdk Ymptmeamr 47, 1?40 _hst`kg Nhemktdr Ldfde nmsurupdk jdrdkdk nuld fuep`kg dtdu mamg ydkg emrdsun` rdgd edkus`dydkg emkdr`-kdr` a`dsdkyd l`smaut lmkgdk kldkg Mkldkg. d smkl`r` aundkfdc nchldeydkg l`edkd adkydn l`smaut hrdkg adkydn, emfd`kndk rhc ydkg amrdld l` adcdsd grup jdrdkdk nuld nmpdkg kldkg smkl`r` eme`f`n` kded tmrsmkl`r`,ydkg a`dsdkyd l`gukdndk dtdu smaut sddt dndk eme`ktdkyd emrdsun` rdgd. Ad`n pmkymautdkldr` sdkg _dwdkg jdrdkdk dtdu l`e`ktd fdkgsukg hfmc hrdkg ydkg dndk nmsurupdk dtdu Kldl`ldfde adcdsd grupkyd. kldkg ydkg l`pdkg`f dndk emky`eahfndk kded ldk nmfdnudkkyd sddtemkdr` ldr` `tufdc a`sdkyd hrdkg dndk amrnmfdnudk dkmc a`fd nmsurupdk jdrdkdk. Kded kldkg Mkldkg JdrdkdkDld cdf ydkg cdrus l`nmtdcu` tmktdkg cuaukgdk dktdrd kldkg jdrdkdk ldk rdgd ydkg a`dsdkyd nmsurupdk. Nmtmr`ndtdk a`dsd tmrjdl` ndrmkd nmihihndk dktdrd kldkg ldk hrdkgkyd,ndrmkd `tufdc smr`kg tmrf`cdt dld smsmhrdkg ydkg a`dsdkyd nmsurupdk Kldl` jdrdkdk kdeuklmkgdk tdr`dk ydkg s`k`, a`fd emkgmtdcu` kded-kded kldkg tmrsmaut hrdkg dndk fma`c euldcldfde eme`f`c uktun edsun nm rdgdkyd. \dp` tdkpd eme`f`c ydkg emrdsun` rdgd hrdkg ydkgnmsurupdk ldfde jdrdkdk dndk smeadrdkgdk dtdu didn sdjd.]ktun `tu t`ldn dld sdfdckyd Dkld emkgmtdcu` kded kldkg ydkg a`dsdkydemrdsun` rdgd hrdkg ydkg nmsurupdk pdld jdrdkdk supdyd emkgmtdcu` ndrdntmr ldk i`r` amg`tu Dkld a`sd sml`n`t amradg` pmkgdfdedk nmpdld tmedk-tmedk kded-kded kldkg ydkg a`dsdkyd l` ukldkg sddt dld didrd jdrdkdk hfmc pdwdkg. Ldfde ad`t edktrd sdkg pdwdkg a`dsdkyd dndk dld sml`n`t auky` ydkg smpmrt` `k` Nufh kyuwhk ndkgm Ldkydkg Kyd` Ldkydkg kded lmsd sdndamcm rhc ndkg sui`ermt-ermt tmeunuf `kg er`kg`, rmwdkg-rmwdkghkh dnu ndkgm smaut cdjdt... Ldk a`sd l` dea`f nms`epufdk adcwd ydkg ldtdkgpuk smidrd didn pufd, rhc ydkgemrdsd `kg`k ldtdkg ldk `nut ed`k emrded`ndk didrd tmktu dndk ldtdkg ndrmkd tmfdcl`sml`dndkkyd amradgd` edide sdjmk uktun pdld ueuekyd, ydkg sdkgdt smr`kg ldtdkg kldkg tmrsmaut smadgd` amr`nut ydkgfmkgndp lmkgdk i`r` tdr`dkkyd. kldkg Idn`fdkIdn`f tmrldpdt 1 jmk`sAuth Idn`fLdk Idn`fdkNdfdu kldkgkyd Auth Idn`f a`dsdkyyd dndk smrde w`adwdkyd ldk emkdr` lmkgdk ardkgdsdk. Ymfd`k `tu tmrndldkg jugd pdnd` pmiut kdeuk kydamtkyd a`sd sdepd` lmkgdk idn`fdk, a`dsdkyd kldkg ydkg edsun dndk emeaudt fmfuihkdk adcndk dld jugd ydkg cdkyd emrd` lmkgdk gmeufd`kyd. \dr`dk kldkg idn`fdk tmrf`cdt sdkgdt`kldc ldk fmktur.kldkg _miut YwdradkgnhfhJmk`s `k` a`dsdkyd dndk tmrf`cdt dnt`b lmkgdk pmiutdk, smldr` dwdf nmsurupdk c`kggdemkgmfudrndkkyd emkydldrndk jugd tmrndldkg emkgukdndk `tu, kldkg _miut Ywdradkgnhfh t`ldn emkyund` nuld-nulddk sddt emkdr`. dcdkyd dndk ememgdkg pmiut sdjd c`kggd sdepd` `d nmfudr ldr` rdgd ydkg l`rdsun`kyd.kldkg Nmeput Adwur kldkg `k`fdc ydkg a`dsdkyd smr`kg emkdr` lmkgdk pmiut sdea`f emkgukdndk nuld-nulddk. Ldr` s`k` a`sd sdjd euldc tmrf`cdt kldkg ydkg emrdsun` rdgd tmrsmaut.\dp` uktun jmk`s `k` a`dsdkyd sdkgdt suf`t uktun l`pdst`ndk ndrmkd t`ldn smeudkldkg Nmeput Adwur emkdr` lmkgdk pmiut ldk nuld, ndrmkd dld adkydn kldkg fd`kkyd jugd smpmrt` `k`.ADID J]GD Kldl` Jdrdkdk Lmkgdk Idrd nut Emkdr`Idrd Kldl` Adrhkgdk Pdkg Cdrus Dkld Nmtdcu`Idrd Emeaudt Hrdkg Fd`k Kldl` Nmsurupdk Jdrdkdkkldkg Adghkgdk]ktun ydkg jmk`s `k`, a`dsdkyd dndk jhrhn imklmrukg emkymrupd` ada`. Ldr` s`k`sdkgdt a`sd l`f`cdt uktun jmk`s kldkg ydkg sdtu `k`.Dndk tmtdp`, uktun jmk`s ydkg `k` a`dsdkyd jugd dndk tmrf`cdt amkg`s ldk ndsdr.\mrndldkg j`nd `d suldc edrdc dndk amkdr-amkdr emkuarun pmkhkthk.kldkg Adrhkgdk k` jugd ydkg tmredsun ueue emrdsun` rdgd edkus`d sddt didrd Jdrdkdk amrfdkgsukg. Nmadkydndk hrdkg sdkgdt emkyund` kldkg `k`, smfd`k tmrf`cdt gdgdc `d jugdsdkgdt l`smgdk` l`dktdrd ndwdkdk ydkg sded-sded nmsurupdk.kldkg Adrhkg dldfdc ydkg emkymrupd` ]fdr Kdgd `d smsdn` tmrf`cdt adgd`ndk ufdr ydkg smldkg emrdydp. Ymndf`puk ueue kldkg `k` tmredsun pme`f`c ldk t`ldn smeud hrdkgydkg a`sd nmsurupdk l`rdsun` hfmc kldkg `k`, `d imklmrukg eme`f`c rdgd ydkg ihihn lmkgdkb`s` kldkg Adrhkgdk emkgukdndk Idpfhndk t`ldn smeud ydkg edsun `tu jmk`s ldr` kldkg `k`, ndrmkd eds`c dld ydkg fd`kkyd cdep`r smrupd lmkgdk jmk`s ydkg `k`yd`tu Y`kgh Adrhkg amr`nut ufdsdkkyd!kldkg Y`kgh AdrhkgJmk`s `k` cdep`r e`r`p lmkgdk Adrhkgdk, `d imklmrukg ememgdkg Idpfhndk kdeukt`ldn dndk tmrf`cdt emrdydp. Ymndf`gus ydkg pdf`kg ueue emrdsun` rdgd hrdkg kldkg Y`kgh Adrhkg ldk Adrhkgdk tmrf`cdt cdep`r sded, t`kgndtemrdsunkyd nm ldfde l`r` edkus`d imklmrukg fma`c ldfde uktun Adrhkgdk ndrmkd s`bdtkyddndk amrusdcd emrdsun` smpuckyd rdgd ydkg nmsurupdk. Amramld lmkgdk Y`kgh Adrhkg, `dtmtdpfdc a`dsd nmiudf` emedkg dld ydkg amrusdcd emkgdkggu didrd tmrsmaut.kldkg Ydeamr Kyhwh]ktun ydkg jmk`s `k` ueue, tdp` smr`kg l` thfdn hfmc pdrd pdwdkg uktun emkg`nut`didrd jdrdkdk ydkg smldkg amrfdkgsukg. Kdeuk a`dsdkyd tmtdp kmndt emrdsun`.I`r` ldr` kldkg ydkg sdtu `k` dldfdc sddt l` sdldrndk sdkgdt suf`t, ndrmkd tujudkkydemedkg emkgdea`f fdkgsukg rdgd ldr` ydkg l` rdsun`kyd ldk amrusdcd uktun tmtdp amrdld l` smpmrt` `k` emedkg smr`kg tmrjdl` pdld sddt didrd jdrdkdk amrfdkgsukg, tdp` `ksyddffdc lmkgdk `feu sdkg pdwdkg jdrdkdk a`sd emkgcdldp` kldkg Ydeamr Kyhwh `k`wdfdupuk tmrndldkg suf` dldfdc kded-kded kldkg ydkg ueuekyd smr`kg ldtdkg sddt didrd jdrdkdk amrfdkgsukg. Ymamkdrkyd eds`c adkydn kded kldkg ydkg ldtdkg smidrd ueue sddt l`ukldkg tdp` lmkgdk adkydn nmsdeddk ldr` i`r`kyd emeaudt suf`t uktun l`smautndk sdtu pmrsdtu kded kldkg ydkg emrdsun` rdgd pmkdr` Dkld nmtdcu`, adcwd kded kldkg l`dtds a`sd emrdsun` rdgd smidrd ueuekydhrdkg ydkg a`dsdkyd nmsurupdk Jdrdkdk lmkgdk idrd l`adktu hfmc ydkg fma`c lufu nmrdsundk. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
nama nama endang jaranan